Artikel

Kandungan BPA dalam Galon Buat Heboh, Berikut Faktanya!

24 Oct, 2023


Belakangan ini, Bisfenol A (BPA) pada galon 5 liter air menjadi buah bibir di media sosial Indonesia. Isu ini bermula dari unggahan video Tiktok seorang influencer mengenai galon dari sebuah merek air minum terkenal di Indonesia yang masih mengandung BPA, yang menurut influencer tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, pendapat ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya benar. Perlu diketahui bahwa makanan dan minuman yang bersentuhan langsung dengan segala bahan kemasan, pasti akan ada sedikit kandungan dari bahan yang bermigrasi ke dalam makanan atau minuman. Jika galon atau kemasan makanan dan minuman yang terbuat dari polikarbonat, maka ada BPA yang masuk ke dalam air. Namun, sebelum mengupas tuntas fakta mengenai BPA dalam galon, berikut adalah penjelasan mengenai BPA.

Apa itu BPA dan dampaknya?


BPA merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai monomer dalam sintesis polikarbonat, sehingga setiap barang yang terbuat dari bahan polikarbonat pasti mengandung BPA. Bahan kimia ini banyak digunakan oleh masyarakat karena BPA dapat memberikan tekstur yang kaku dan transparan. Maka, plastik polikarbonat yang mengandung BPA di dalamnya banyak digunakan untuk pembuatan botol, gelas, peralatan masak, mainan anak-anak, dan galon. 

Bahan kimia BPA banyak dibicarakan oleh masyarakat karena dapat memicu beberapa masalah kesehatan. Beberapa penelitian di dunia, termasuk di Indonesia menunjukkan bahwa dosis  BPA yang tinggi  dapat mengganggu kesehatan hormon manusia. Bahkan, menurut National Institute of Environmental Health Sciences menyatakan bahwa BPA merupakan endocrine disruptor, yang merupakan bahan kimia yang mampu meniru, menghalangi, dan mengganggu hormon tubuh. Dengan demikian, pada tahun 2013, para peneliti berpendapat bahwa eksposur terhadap BPA yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan reproduksi manusia, seperti memengaruhi pubertas dan ovulasi dan dapat menyebabkan infertilitas. Selain dapat memengaruhi kesehatan sistem reproduksi, beberapa penelitian juga menemukan bahwa eksposur BPA berlebihan juga dapat memicu penyakit jantung, diabetes, asma, dan kanker. 

Namun, perlu diingat bahwa tidak hanya BPA di dalam polikarbonat saja yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Zat dalam kemasan makanan dan minuman lainnya juga bisa mempengaruhi kesehatan. Maka, kadar dari zat yang bermigrasi harus di bawah ambang batas aman.


Bagaimana risiko dari BPA?

Risiko dan dampak kesehatan akibat BPA tersebut tentunya dapat membuat masyarakat cemas dan takut untuk menggunakan bahan-bahan kemasan yang mengandung BPA, seperti galon yang terbuat dari plastik polikarbonat. Namun, menurut beberapa penelitian terkini dan pihak yang bertanggung jawab, dampak-dampak BPA terhadap kesehatan manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. CDC (Center for Disease Control and Prevention) pada 2017, menyatakan bahwa BPA terbukti mempengaruhi sistem reproduksi hewan laboratorium, tetapi menurut CDC, penelitian tersebut masih harus dikuatkan dengan penelitian lebih lanjut. 

Selain penelitian tersebut, beberapa badan pengawas obat dan makanan dari berbagai negara juga memiliki peraturan dan ambang batas aman BPA yang berbeda-beda. BPOM RI menetapkan ambang batas aman BPA 0,6 ppm (parts per million). Jika diasumsikan dalam sehari kita minum 1 liter per hari, maka ambang batas aman BPA adalah 600 mikrogram BPA/hari. Artinya jika kita mendapatkan maksimal 600 mikrogram BPA per hari maka kita akan aman. Namun, ada negara yang menetapkan ambang batas aman BPA di atas 600 mikrogram/hari, tetapi juga ada negara yang menetapkan di bawah 600 mikrogram/hari seperti European Food Safety Authority (FSA), yang terkenal sangat ketat, menetapkan asupan harian yang dapat ditoleransi dari BPA adalah 4 mikrogram BPA/kilogram berat badan/hari. Yang artinya, jika berat badan Kamu 50 kg, maka ambang batas aman menurut FSA adalah 200 mikrogram BPA/hari. Sedangkan, menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menetapkan ambang batas aman BPA di 5 mikrogram BPA/kilogram berat badan/hari. Jika berat badan 50 kg, maka ambang batas aman BPA di USA adalah 2500 mikrogram BPA/hari. 

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa setiap negara memiliki regulasi ambang batas aman BPA masing-masing. Di Indonesia sendiri, ambang batas aman BPA adalah 0,6 ppm, sehingga jumlah BPA yang terdapat pada galon 5 liter tergolong masih aman karena konsentrasi BPA pada galon tersebut sangat rendah. Maka, seharusnya BPA pada galon tidak membahayakan kesehatan manusia. Meskipun dianggap aman, kita tetap tidak boleh menganggap enteng isu ini, sebaiknya kita meminimalisir paparan BPA dengan memastikan cara penyimpanan galon pada suhu yang tidak terlalu panas, agar migrasi jumlah BPA tidak semakin banyak.


Referensi:

Brazier, Y. (2023, May 25). How does bisphenol A affect health? https://www.medicalnewstoday.com/articles/221205#Avoiding-exposure

Faadhilah, H., & Tiitraresmi, A. (n.d.). REVIEW: PENCEMARAN BISPHENOL A (BPA) DALAM KEMASAN GALON DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN. Farmaka, 21(2)


Penulis : Fiona Aurelia Darma


Tags